Selasa, 17 November 2015

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Definisi Pengambilan Keputusan

     Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan tindakan tertentu dari suatu masalah dan keputusan. Suatu masalah adalah ketidaksesuaian antara keadaan saat ini dengan keadaan  yang diinginkan,yang memerlukan pertimbangan dan perlunya tindakan cepat.

     Pengambilan keputusan adalah proses dalam manajerial,yang secara universal pengambilan keputusan merupakan alternatif dalam pemecahan masalah. Selain itu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer menjadi tolak ukur keefektifan mereka. Pengambilan keputusan (decisionmaking)  diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan. Keputusan yang diambil akan menimbulkan aktivitas dan ataupun mengakhiri aktivitas.

Dasar Dasar Pengambilan Keputusan

     Dasar pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh Manajer (decision maker) biasanya didasarkan atas :

Keyakinan

Manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusannya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” (decision) inilah yang terbaik setelah   diperhitungkan dan di analisis faktor faktor internal dan eksternal serta dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut.

Intuisi

Manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati (intuisi) nya, bersifat ilham dan perasaan perasaan (good feeling)-nya.
Pengambilan keputusan secara intuitif ini secara tidak sadar dipengaruhi oleh pengetahuan masa lalu, latihan-latihan dan latar belakang. Pengambilan keputusan secara intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi, kemampuan mental, tetapi setiap situasi dihadapinya dengan sikap realistis
dan memutuskannya menurut perasaan saja.

Fakta- fakta

Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi dan fakta – fakta, serta didukung oleh kemampuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat dan daya pikir untuk mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan. Keputusan (decision) yang ditetapkan berdasarkan fakta-fakta ini relatif baik, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan serta bisa diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

Pengalaman

Manajer dalam pengambilan keputusannya didasarkan pada pengalamannya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman sangat berharga, memberikan petunjuk dan memberikan solusi untuk setiap permasalahan.

Kekuasaan

Decision maker dalam pengambilan keputusan (decision making) harus berpedoman atas kekuasaan (authority) yang dimilikinya, supaya keputusan itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini didasarkan karena authority  merupakan dasar hukum untuk bertindak dan berbuat sesuatu.

Macam Macam Keputusan

     Keputusan jika dikaji dari proses pengambilan keputusan dikenal atas “Keputusan Auto Generated dan Keputusan Induced”.

Keputusan Auto Generated

Keputusan macam ini, adalah keputusan yang diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan data,informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini biasa diambil dalam keadaan darurat. Sehingga, dikatakan bahwa keputusan auto generated ini kurang baik, sebab resikonya besar. Tapi jika seorang decision maker dapat melakukan dan berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat maju.

Keputusan Induced

Keputusan induced diambil berdasarkan scientific management  atau manajemen ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relatif kecil. Namun proses pengambilan keputusannya lebih lama. Walaupun demikian pada dasarnya tujuan kedua macam keputusan itu sama, yakni  untuk mencapai hasil yang baik dan resiko yang sekecil–kecilnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan

Fisik

Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

Emosional

Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

Rasional

Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

Praktikal

Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

Interpersonal

Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

Struktural

Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan

     Proses Pengambilan Keputusan partisipatif dalam organisasi masyarakat manajerial yang baik. Tinggi rendahnya kemampuan pemimpin organisasi akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat anggotanya khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan pemimpin organisasi terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan organisasinya dimasyarakat.


Referensi:
Syamsi, Ibnu. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara. 1989
Kasim, Azhar. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI. 1995
Ridha, Akrim, Dr.Cara Cerdas Mengambil Keputusan.Bandung : PT Syaamil Cipta Media.2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar