Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen
dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan
keputusan merupakan proses pemilihan tindakan tertentu dari suatu masalah dan
keputusan. Suatu masalah adalah ketidaksesuaian antara keadaan saat ini dengan
keadaan yang diinginkan,yang memerlukan
pertimbangan dan perlunya tindakan cepat.
Pengambilan keputusan adalah proses dalam manajerial,yang secara
universal pengambilan keputusan merupakan alternatif dalam pemecahan masalah.
Selain itu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer menjadi
tolak ukur keefektifan mereka. Pengambilan keputusan (decisionmaking) diproses oleh pengambil keputusan (decision
maker) yang hasilnya keputusan. Keputusan yang diambil akan menimbulkan
aktivitas dan ataupun mengakhiri aktivitas.
Dasar Dasar Pengambilan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan (decision making) yang
dilakukan oleh Manajer (decision maker) biasanya didasarkan atas :
Manajer (decision maker) dalam pengambilan
keputusannya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” (decision) inilah
yang terbaik setelah diperhitungkan dan
di analisis faktor faktor internal dan eksternal serta dampak positif dan
negatif dari keputusan tersebut.
Manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas
suara hati (intuisi) nya, bersifat ilham dan perasaan perasaan (good
feeling)-nya.
Pengambilan keputusan secara intuitif ini secara tidak sadar dipengaruhi
oleh pengetahuan masa lalu, latihan-latihan dan latar
belakang. Pengambilan keputusan secara intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi, kemampuan mental, tetapi setiap situasi dihadapinya
dengan sikap realistis
dan memutuskannya menurut perasaan saja.
Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis
data, informasi dan fakta – fakta, serta didukung oleh kemampuan
imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat dan daya pikir untuk
mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan. Keputusan (decision) yang
ditetapkan berdasarkan fakta-fakta ini relatif baik, rasional, dan dapat
dipertanggungjawabkan serta bisa diterapkan dalam berbagai situasi dan
kondisi.
Manajer dalam pengambilan keputusannya didasarkan
pada pengalamannya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman sangat berharga,
memberikan petunjuk dan memberikan solusi untuk setiap permasalahan.
Decision maker dalam pengambilan keputusan (decision
making) harus berpedoman atas kekuasaan (authority) yang dimilikinya, supaya
keputusan itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini didasarkan karena
authority merupakan dasar hukum untuk
bertindak dan berbuat sesuatu.
Macam Macam Keputusan
Keputusan jika dikaji dari proses pengambilan keputusan dikenal atas “Keputusan Auto Generated dan Keputusan Induced”.
Keputusan macam ini, adalah keputusan yang diambil
dengan cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan
data,informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini
biasa diambil dalam keadaan darurat. Sehingga, dikatakan bahwa keputusan auto
generated ini kurang baik, sebab resikonya besar. Tapi jika seorang decision
maker dapat melakukan dan berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat maju.
Keputusan induced diambil berdasarkan scientific
management atau manajemen ilmiah,
sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya
relatif kecil. Namun proses pengambilan keputusannya lebih lama. Walaupun demikian pada dasarnya tujuan kedua macam
keputusan itu sama, yakni untuk mencapai hasil yang baik dan resiko yang
sekecil–kecilnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh,
seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari
tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah
laku yang memberikan kesenangan.
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan
bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan
informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
Didasarkan pada keterampilan individual dan
kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan
dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada.
Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan
individual.
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.
Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu
tingkah laku tertentu.
Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan partisipatif
dalam organisasi masyarakat manajerial yang baik. Tinggi rendahnya kemampuan pemimpin organisasi akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat anggotanya khususnya
dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan pemimpin organisasi terkait dengan
kebijakan dan rencana program pengembangan organisasinya dimasyarakat.
Referensi:
Syamsi, Ibnu. Pengambilan Keputusan (Decision
Making). Jakarta : Bina Aksara. 1989
Kasim, Azhar. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta :
Lembaga Penerbit FE UI. 1995
Ridha, Akrim, Dr.Cara Cerdas Mengambil
Keputusan.Bandung : PT Syaamil Cipta Media.2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar